13 November 2008

Masih ingat kasus Lapindo??

Mungkin masalah lumpur Lapindo agak dilupakan bagi sebagian besar warga Indonesia. Kebanyakan disibukkan dengan Pilkada Jatim atau malah Pemilu di Amerika yang barusan kita rayakan pada tanggal yang sama yaitu tanggal 4 November. Pada bulan ini tiga tahun yang lalu, bencana lumpur ini dimulai.

Beberapa minggu yang lalu, aku dan temen2 sekelasku menonton hasil rekaman ttg bencana lumpur Lapindo.. Pada awalnya aku ga peduli sama sekali.. Aku tau gambaran ttg lumpurnya tapi ga kebayang sampe parah banget.. Ketika aku nonton rekaman itu, aku bisa melihat betapa parahnya bencana itu.. Ketika rekaman itu menunjukkan desa2 yang tenggelam, lumpur yang dibuang di sungai Porong, dan keadaan rumah warga yang mengenaskan..

Ketika aku liat rekaman pada saat ledakan pipa gas, aku bisa merasakan sekujur tubuhku merinding.. Aku bener2 ga tau parahnya sampe aku melihat rekaman itu. Selama ini jika ada berita tentang warga Porong yang menuntut penggantian rugi, unjuk rasa di jalan tol, dan unjuk rasa di Jakarta, aku ga pernah merasa simpati sama sekali.. Bahkan ketika aku melewati tanggul2 untuk lumpur pada waktu aku pergi ke Surabaya, aku merasa biasa aja.. Parahnya lagi, ketikla aku ke rumah cecenya papaku di Porong, aku juga ga merasa kuatir.. Tapi setelah kulihat rekaman itu, aku merasa mereka benar2 butuh bantuan kita.. 

Tepat tiga tahun yang lalu bencana ini dimulai. Berawal dari kegagalan dalam pengeboran.. Menurutku, bencana ini disebabkan karena hal yang sepele.. Hanya kegagalan dalam pengeboran!! Aku hampir yakin bahwa pengeboran ini gagal karena kesalahan yang tak terduga pada waktu pelaksanaannya.. Bayangkan!! Karena kesalahan kecil, sebagian wilayah Porong mengalami kerugian yang sangat besar.. Karena kesalahan kecil, warga Porong ga bisa hidup sejahtera. Karena kesalahan kecil, pemerintah juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk memberi kehidupan yang layak bagi rakyat Porong..

Sedangkan, dari pihak yang salah, rasanya mereka ga peduli.. Ya aku tau, mereka sudah berusaha melunasi ganti rugi bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Tapi, masih ada warga yang masih belum mendapatkannya saat ini..  Walaupun mereka sudah mendapat ganti rugi, tapi banyak warga yang mengalami tekanan mental.. 

Sebagai peringatan atas tiga tahun peristiwa Lapindo ini, Mari kita sama2 berdoa untuk warga Porong, untuk upaya pemerintah, dll..  Okwe??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar