09 Agustus 2010

POHON


            Orang-orang memanggilku ”POHON” karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark semua lukisanku.
            Aku telah berpacaran sebanyak 5 kali. Ada 1 wanita yang sangat aku cintai. Tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak cantik, tidak memiliki tubuh yang seksi. Dai sangat peduli dengan orang lain, religius, tapi dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya, sangat menyukainya. Gayanya yang innocent dan apa adanya, kemandiriannya, kepandaiannya dan kekuatannya. Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena, aku merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku.
            Aku takut, jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. Aku takut kalau gosip-gosip yang ada akan  menyakitinya.
            Aku merasa dia adalah ”sahabatku”
            Aku akan memilikinya tiada batasnya, tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini.
            Dia tahu aku mengejar gadis-gadis lain dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun. Ketika aku menggandeng tangan pacarku yang ke 2 terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah, setelah itu pergi meninggalkan kami.
            Esoknya, matanya bengkak dan merah. Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis, tapi aku tertawa, bercanda dengan pacarku seharian di ruang iu. Di sudut ruang itu dia menangis. Dia tidak tahu bahwa aku kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Hampir satu jam kulihat dia menangis disana.
            Pacarku yang ke 4 tidak menyukainya. Pernah suatu kali mereka berdua perang dingin. Aku tahu bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku bergerak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget.
            Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esokya dia masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya.
            Aku tahu dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tahu bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia. Aku juga sedih. Ketika aku putus dengan pacarku yang ke 5, aku mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku.
            Aku cerita tentang putusnya aku dengan pacarku
            Dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang.
            Aku tahu pria itu. Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan menarik. Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, aku hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat di dadaku. Aku tidak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya.
            Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya.

            Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. Handphoneku bergetar. Ternyata ada SMS masuk. SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis.


            SMS itu berbunyi ,”DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar